Palangkaraya, Majalahkalteng.co.id – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Komjen Pol. Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si, bersama sang istri, Rita Hukom, yang juga menjabat sebagai Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) BNN RI, meresmikan Gedung Rehabilitasi Wira Satya di Provinsi Kalimantan Tengah. Acara peresmian berlangsung di Jalan Tangkasiang, Palangkaraya. Jumat (09/08/2024)
Gedung rehabilitasi yang berdiri di kompleks kantor BNN Provinsi Kalimantan Tengah ini merupakan hasil hibah dari pemerintah provinsi setempat, dengan nilai mencapai 2 miliar rupiah. Proses pembangunan gedung dimulai pada tahun 2021 dengan luas 350,5 meter persegi dan selesai di tahun yang sama. Gedung ini mulai digunakan sebagai ruang administrasi pada tahun 2023 dan kemudian beralih fungsi menjadi tempat rehabilitasi rawat inap sejak 24 Juli 2024. Saat ini, empat orang klien telah menjalani perawatan di gedung tersebut, dari target enam klien yang diharapkan.
Dalam sambutannya, Komjen Pol. Marthinus Hukom menyampaikan bahwa gedung ini diharapkan dapat menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ia juga menggarisbawahi pentingnya fasilitas ini dalam mendukung program rehabilitasi bagi masyarakat yang membutuhkan. “Dengan segala keterbatasan yang ada, kita berupaya semaksimal mungkin untuk melayani masyarakat yang membutuhkan rehabilitasi,” ujar Marthinus.
Selain peresmian gedung, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi BNN, seperti Deputi Pencegahan Irjen Pol DR. Richard Nainggolan, Deputi Dayamas Irjen Pol Drs. Heri Maryadi, Plt. Deputi Rehabilitasi Brigjen Pol dr. Farid Amansyah, Karo Umum Brigjen Pol Drs. M. Indra Gautama, Karo Humpro Brigjen Pol Sulistyo Pudjo Hartono, Direktur Intelijen Brigjen Pol Alexander Sabar, Direktur PLRIP dr. Bina Ampera Bukit, Inspektur I Ittama BNN RI Drs. Ahmad Alwi, serta Kepala BNN Provinsi Kalteng Brigjen Pol Joko Setiono.
Dengan hadirnya Gedung Rehabilitasi Wira Satya, BNN Provinsi Kalimantan Tengah semakin siap dalam memberikan pelayanan rehabilitasi yang optimal, serta memperkuat langkah-langkah penanggulangan penyalahgunaan narkotika di Kalimantan Tengah. [Nta/Red]
