Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Tingkatkan Kapasitas Pengelola Teknis Penurunan Stunting


Palangka Raya, Majalahkalteng.co.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) menggelar kegiatan peningkatan kapasitas pengelola teknis terkait delapan aksi konvergensi penurunan stunting di seluruh kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah. Acara ini diadakan di M Bahalap Hotel, Palangka Raya dan dibuka oleh Kepala Bappedalitbang Provinsi Kalimantan Tengah, Leonard S. Ampung, yang mewakili Plt. Sekda Provinsi. Kamis (24/10/2024).

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Leonard, disampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mempercepat penurunan stunting, sejalan dengan Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting. Fokusnya adalah memberikan dukungan teknis dan memperkuat kapasitas kabupaten/kota dalam melaksanakan aksi konvergensi secara efektif dan efisien.

"Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berkomitmen untuk menurunkan prevalensi stunting, sesuai dengan visi Gubernur Sugianto Sabran, yaitu mempercepat pembangunan sumber daya manusia yang cerdas, sehat, dan berdaya saing," ujar Leonard. Ia juga mengungkapkan bahwa Peraturan Gubernur Nomor 22 Tahun 2023 tentang Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi serta Keputusan Gubernur Nomor 188.44/106/2023 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting telah diterbitkan sebagai wujud komitmen tersebut.


Menurut Leonard, sinergi lintas sektor dan keterpaduan program sangat penting dalam upaya ini. "Delapan Aksi Konvergensi yang diterapkan di tingkat kabupaten/kota merupakan instrumen kunci untuk memastikan manajemen pelayanan dasar lebih terpadu dan tepat sasaran," tambahnya.

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting di Kalimantan Tengah berhasil menurun sebesar 3,4 persen, dari 26,9 persen pada 2022 menjadi 23,5 persen pada 2023. Namun, Leonard menegaskan bahwa upaya ini harus terus ditingkatkan untuk mencapai target 15,38 persen pada tahun 2024. "Masih ada empat kabupaten/kota yang mengalami kenaikan prevalensi stunting, yaitu Kotawaringin Timur, Sukamara, Katingan, dan Kota Palangka Raya," jelasnya.

Leonard juga menyoroti pentingnya pelaporan Aksi Konvergensi Stunting, yang menurutnya tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga strategis dalam perencanaan dan pelaksanaan program. Ia menekankan pentingnya pengisian data pada platform Bina Bangda yang masih belum sepenuhnya terpenuhi oleh lima kabupaten hingga saat ini.


"Dari data per 20 Oktober 2024, masih ada lima kabupaten yang belum menyelesaikan pengisian data aksi hingga tahap enam, yaitu Kapuas, Barito Utara, Sukamara, Seruyan, dan Katingan," ungkap Leonard. Ia berharap kegiatan ini dapat memperkuat komitmen semua pihak dalam pelaporan delapan aksi konvergensi agar penurunan stunting di Kalimantan Tengah dapat tercapai sesuai target.

Kegiatan ini dihadiri oleh Forkopimda Provinsi Kalimantan Tengah, Satgas Stunting, serta perwakilan dari Bappedalitbang, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dari berbagai kabupaten/kota di wilayah tersebut. [Nta/Red]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama